Solusi yang Kami Tawarkan

Keamanan Data
Penyedia multitenant cloud memastikan bahwa semua tenant mematuhi regulasi dan standar industri terkait keamanan data dan perlindungan informasi pribadi.

Downtime dan Keandalan
Mudah menambah atau mengurangi kapasitas sesuai kebutuhan tenant, baik dalam hal penyimpanan, komputasi, maupun kapasitas jaringan.

Integrasi Sistem
Tenant dapat mengkustomisasi aplikasi dan mengintegrasikannya dengan sistem internal mereka tanpa mempengaruhi tenant lain Sesuai dengan kebutuhan.

Otomatisasi Backup
Sistem backup otomatis yang terisolasi per tenant, memungkinkan data di-backup secara rutin dan dipulihkan dengan cepat jika terjadi gangguan.

Pemeliharaan Terpusat
Menyediakan solusi proses pemeliharaan yang lebih cepat dan lebih efisien, serta memastikan semua tenant mendapatkan pembaruan yang konsisten.

Isolasi Data yang Kuat
Solusi infrastruktur isolasi dengan aman dan kuat melalui berbagai teknik, seperti enkripsi, kontrol akses, dan pemisahan basis data, Menjamin keamanan dan privasi data setiap tenant, menghindari potensi kebocoran data.
Pilihan Aplikasi dan Sistem Operasi
Mendukung berbagai aplikasi instant dan sistem operasi yang lengkap


Solusi Cloud Private Terdepan untuk Bisnis
Menghadirkan kemudahan dan teknologi terkini dalam pengelolaan server untuk mendukung bisnis Anda dengan harga terjangkau.
Layanan Cloud Lainnya

Private Cloud
Tingkatkan performa bisnis dengan Private Cloud Indonesia dari Leyun Cloud Asia . Mendukung inovasi berkelanjutan untuk menghadapi persaingan pasar dengan solusi cloud yang canggih dan terpercaya.

Public Cloud
Penyedia layanan Public cloud di Indonesia yang menawarkan solusi cloud untuk mendukung berbagai kebutuhan bisnis dengan fokus pada keamanan, skalabilitas, untuk mendukung transformasi digital

Hybrid Cloud
Kelemahan dalam perlindungan data dapat membuka peluang terjadinya kejahatan digital, yang dapat berdampak pada kerugian finansial, merusak reputasi, dan mengurangi kepercayaan dari klien.

Multitenant Cloud
Kelemahan dalam perlindungan data dapat membuka peluang terjadinya kejahatan digital, yang dapat berdampak pada kerugian finansial, merusak reputasi, dan mengurangi kepercayaan dari klien.

Dedicated Server
Kelemahan dalam perlindungan data dapat membuka peluang terjadinya kejahatan digital, yang dapat berdampak pada kerugian finansial, merusak reputasi, dan mengurangi kepercayaan dari klien.

Konektivitas Cloud
Kelemahan dalam perlindungan data dapat membuka peluang terjadinya kejahatan digital, yang dapat berdampak pada kerugian finansial, merusak reputasi, dan mengurangi kepercayaan dari klien.
Butuh Multitenant Cloud Untuk Bisnis Anda?
Dapatkan Penawaran Spesial untuk Anda dan dapatkan promonya hingga 30% !
Pertanyaan Seputar Multitenant Cloud Indonesia
Multitenant Cloud merujuk pada sebuah model arsitektur di mana sebuah aplikasi atau layanan cloud berbagi sumber daya fisik dan infrastruktur di antara beberapa pengguna atau “tenant” (penyewa), tetapi tetap menjaga isolasi dan privasi data masing-masing tenant.
Dalam konteks cloud computing, istilah “tenant” merujuk pada pelanggan atau pengguna dari layanan cloud tersebut. Jadi, dalam model multitenant, beberapa tenant bisa menggunakan aplikasi atau layanan yang sama pada saat yang bersamaan, tetapi setiap tenant tidak dapat mengakses data tenant lainnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan multitenant cloud dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, seperti kompleksitas aplikasi atau layanan, ukuran organisasi, serta infrastruktur yang sudah ada. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi waktu implementasi multitenant cloud:
1. Tingkat Kesiapan Infrastruktur
- Jika infrastruktur cloud sudah ada dan siap untuk digunakan, maka proses implementasi bisa lebih cepat. Namun, jika penyedia harus membangun infrastruktur dari awal, itu akan memakan waktu lebih lama.
2. Kompleksitas Aplikasi atau Layanan
- Aplikasi yang lebih kompleks atau layanan yang memerlukan integrasi dengan berbagai sistem eksternal akan membutuhkan waktu lebih lama untuk disesuaikan dengan arsitektur multitenant. Pengembangan fitur seperti pengelolaan pengguna, kontrol akses, dan pengisolasi data juga dapat menambah waktu.
3. Persiapan dan Desain Arsitektur
- Merancang arsitektur multitenant yang tepat, termasuk pengaturan basis data, penyimpanan, dan kebijakan keamanan yang dapat mendukung banyak tenant, memerlukan waktu yang cukup. Biasanya, desain yang matang akan membutuhkan waktu lebih lama tetapi akan memberikan hasil yang lebih stabil dan aman.
4. Pengujian dan Keamanan
- Pengujian aplikasi multitenant untuk memastikan bahwa data antar tenant terisolasi dengan baik dan memastikan keamanan setiap tenant sangat penting. Ini termasuk uji coba untuk beban tinggi, pencatatan kesalahan, dan pemulihan bencana.
5. Migrasi Data dan Integrasi
- Jika organisasi sudah memiliki data atau aplikasi yang berjalan, proses migrasi ke arsitektur multitenant bisa memakan waktu, terutama jika data atau aplikasi tersebut harus disesuaikan dengan model multitenant.
6. Pengaturan Pembaruan dan Pemeliharaan
- Setelah infrastruktur multitenant tersedia, proses untuk memastikan pembaruan dan pemeliharaan dilakukan secara terpusat untuk seluruh tenant juga memerlukan waktu. Ini termasuk pengujian versi baru atau pembaruan untuk memastikan tidak ada gangguan layanan.
Estimasi Waktu Implementasi
- Untuk perusahaan besar dengan infrastruktur yang sudah ada, implementasi multitenant cloud bisa memakan waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung pada skala dan kompleksitasnya.
- Untuk aplikasi atau layanan baru yang dibangun dengan arsitektur multitenant dari awal, implementasi bisa memakan waktu antara 3 hingga 6 bulan, jika pengembangannya tidak terlalu rumit.
Ya, layanan backup biasanya tersedia dalam Multitenant Cloud. Fitur ini penting untuk memastikan bahwa data yang disimpan aman dan dapat dipulihkan jika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data. Untuk pelayanan backup gratis tidak tersedia. Namun, Jika anda ingin dapat menambahkan “pelayanan tambahan” anda dapat menghubungi kami di [email protected].
Model biaya dalam multitenant cloud umumnya didasarkan pada penggunaan sumber daya oleh tenant, tetapi dengan struktur yang disesuaikan untuk memastikan efisiensi dan fleksibilitas. Karena beberapa tenant berbagi infrastruktur yang sama, biaya untuk menyediakan layanan dapat lebih rendah dan dibagi di antara banyak tenant, namun tetap ada beberapa pertimbangan spesifik. Berikut adalah beberapa model biaya umum yang diterapkan dalam multitenant cloud:
1. Biaya Berdasarkan Penggunaan (Pay-as-You-Go)
- Penjelasan: Model biaya ini mengacu pada pembebanan biaya berdasarkan penggunaan sumber daya (misalnya, CPU, memori, penyimpanan) dalam cloud. Tenant membayar hanya untuk sumber daya yang mereka gunakan.
- Contoh: Jika sebuah tenant hanya menggunakan 50% dari kapasitas penyimpanan atau CPU, mereka hanya membayar sesuai dengan jumlah penggunaan tersebut.
- Keuntungan: Tenant memiliki kontrol penuh terhadap biaya dan dapat menyesuaikan kapasitas sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus membayar lebih.
- Tantangan: Tidak ada biaya tetap, yang dapat membuat anggaran menjadi sulit diprediksi.
2. Biaya Berdasarkan Tingkat Penggunaan (Tiered Pricing)
- Penjelasan: Penyedia cloud menawarkan beberapa tingkat harga yang berbeda berdasarkan jumlah sumber daya yang digunakan. Misalnya, ada paket dasar dengan sumber daya terbatas, dan paket lebih mahal dengan sumber daya yang lebih besar.
- Contoh: Tenant yang menggunakan 10 GB penyimpanan dan 2 vCPU mungkin masuk dalam paket dasar, sementara tenant yang menggunakan 100 GB dan 8 vCPU akan membayar lebih mahal sesuai tingkat harga lebih tinggi.
- Keuntungan: Tenant memiliki pilihan untuk memilih paket sesuai dengan kebutuhan mereka dan anggaran yang dimiliki.
- Tantangan: Jika tenant membutuhkan lebih banyak sumber daya di luar paket mereka, biaya tambahan mungkin berlaku.
3. Biaya Berdasarkan Penggunaan Berdasarkan Tenant (Per Tenant)
- Penjelasan: Dalam beberapa kasus, penyedia cloud membebankan biaya tetap per tenant, yang memungkinkan mereka untuk mengelola infrastruktur dengan cara yang lebih terstruktur. Ini dapat berlaku meskipun tenant menggunakan berbagai jumlah sumber daya.
- Contoh: Penyedia layanan cloud mengenakan biaya tetap bulanan kepada setiap tenant, terlepas dari berapa banyak data atau sumber daya yang mereka gunakan. Ini mungkin termasuk biaya untuk infrastruktur dan dukungan.
- Keuntungan: Penyedia cloud dapat memprediksi pendapatan dan memberikan layanan yang lebih konsisten kepada tenant.
- Tantangan: Tenant yang menggunakan lebih sedikit sumber daya tetap membayar biaya tetap yang lebih tinggi, sementara tenant dengan penggunaan sumber daya yang lebih besar mungkin merasa ini tidak efisien.
4. Biaya Berdasarkan Sumber Daya Terisolasi
- Penjelasan: Dalam beberapa skenario, tenant mungkin memiliki alokasi sumber daya terisolasi, meskipun mereka berbagi infrastruktur fisik. Dalam hal ini, penyedia cloud mengenakan biaya berdasarkan kapasitas sumber daya yang terisolasi ini.
- Contoh: Setiap tenant memiliki ruang penyimpanan dan instans komputasi yang terisolasi secara virtual dari tenant lain, dan mereka dikenakan biaya berdasarkan kapasitas yang mereka alokasikan.
- Keuntungan: Memberikan tingkat isolasi lebih tinggi untuk tenant, dengan transparansi biaya yang jelas.
- Tantangan: Mungkin lebih mahal dibandingkan dengan model berbagi sumber daya lebih luas.
5. Biaya Berdasarkan Penggunaan Fitur
- Penjelasan: Beberapa penyedia layanan cloud menawarkan biaya tambahan berdasarkan fitur tambahan yang digunakan oleh tenant, seperti analitik, layanan AI, atau keamanan canggih.
- Contoh: Tenant yang membutuhkan layanan analitik data atau integrasi dengan sistem eksternal mungkin dikenakan biaya tambahan di luar biaya dasar penggunaan sumber daya.
- Keuntungan: Tenant hanya membayar untuk fitur yang mereka gunakan, tanpa harus membayar untuk layanan yang tidak diperlukan.
- Tantangan: Tenant harus memantau penggunaan fitur dan memastikan mereka tidak menggunakan fitur yang tidak diperlukan, yang dapat menambah biaya tak terduga.
6. Biaya Berdasarkan Jumlah Tenant
- Penjelasan: Model biaya ini menetapkan harga berdasarkan jumlah tenant yang dikelola oleh penyedia cloud dalam platform yang sama, terlepas dari penggunaan sumber daya.
- Contoh: Penyedia cloud mengenakan biaya berdasarkan jumlah tenant yang menggunakan platform multitenant, dengan tarif yang semakin tinggi saat jumlah tenant meningkat.
- Keuntungan: Menyederhanakan pengelolaan biaya bagi penyedia cloud dan memberikan tarif yang konsisten.
- Tantangan: Tenant yang lebih kecil mungkin merasa tarifnya terlalu tinggi jika jumlah tenant terus bertambah.
Kenapa Pilih Leyun Asia

Tim Expert
Memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang IT, Cloud, dan Telekomunikasi. Familiar dengan berbagai aplikasi Cloud service, Cyber Security untuk segala bidang industry.

Konsultasi Gratis
Leyun menawarkan konsultasi gratis 24/7. Kami ingin memahami kekhawatiran pelanggan kami dan menawarkan solusi terbaik.

One Stop Solution
Semua kebutuhan Anda untuk Jaringan, layanan Cloud, keamanan cyber, server, hingga SMS (OTP/Pemasaran), kami miliki semuanya.

Customer Service Oriented
Kami selalu berinovasi dan mencari produk terbaik bagi pelanggan kami. Kami berkomitmen untuk memenuhi semua kebutuhan produk Cloud dan Keamanan pelanggan kami.
