Ini Dia, Sektor-Sektor yang Paling Terdampak dari DDoS Q1 2025  

Di tingkat global, industri perjudian dan kasino menjadi sektor yang paling banyak diserang, naik empat peringkat dari kuartal sebelumnya. Industri telekomunikasi, layanan TI, dan perbankan juga mengalami peningkatan serangan yang signifikan.  

Berdasarkan Laporan Ancaman DDoS Q1 2025 dari Cloudflare, terdapat sejumlah sektor industri yang menjadi sasaran utama serangan DDoS. Pemilihan target oleh pelaku umumnya didasarkan pada tingkat ketergantungan terhadap layanan online, nilai ekonomi, serta kemungkinan terjadinya gangguan besar jika layanan terganggu. 

Berikut adalah Sektor yang Paling Terdampak oleh Serangan DDoS (Q1 2025) :  

Industri yang terdampak
  1. Perjudian & Kasino Online
  • Peringkat 1 sektor yang paling sering diserang. 
  • Industri ini sangat bergantung pada uptime dan latensi rendah, karena keterlambatan atau downtime langsung memengaruhi pendapatan. 
  • Sering menjadi sasaran pemerasan (ransom DDoS) oleh kelompok kriminal. 
  1. Telekomunikasi, Penyedia Layanan & Operator
  • Menyediakan layanan kritikal seperti internet, suara, dan komunikasi bisnis. 
  • Serangan terhadap sektor ini bisa berdampak besar ke konsumen dan infrastruktur publik. 
  • Target favorit untuk serangan volumetrik besar-besaran dan flood terhadap API. 
  1. Teknologi Informasi & Layanan Cloud
  • Termasuk penyedia hosting, SaaS, dan layanan cloud. 
  • Serangan di sektor ini dapat berdampak luas karena satu penyedia bisa melayani banyak klien lintas sektor. 
  • Target favorit untuk serangan Layer 7 (HTTP Flood dan Bot Abuse). 
  1. Internet

Sektor ini masih sangat rentan meskipun turun dua posisi :

  • Meliputi infrastruktur dasar internet global.
  • Serangan terhadap sektor ini sering bertujuan untuk mengganggu layanan utama seperti DNS, CDN, atau jaringan distribusi konten.
  1. Industri Game

Dengan jutaan pengguna aktif secara real-time, sektor ini jadi sasaran menarik.

  • Latensi dan kestabilan sangat penting bagi pengalaman pengguna.
  • Sering diserang untuk mengganggu kompetisi, menguji senjata DDoS, atau sebagai bentuk sabotase antar pemain profesional.
  1. Layanan Keuangan & Perbankan
  • Bank, fintech, dan layanan pembayaran sering mengalami serangan bermotif ekonomi atau pemerasan. 
  • Ketergantungan tinggi terhadap sistem online menjadikan mereka sangat sensitif terhadap gangguan. 
  1. Keamanan Siber itu Sendiri
  • Ironisnya, perusahaan keamanan siber juga menjadi sasaran. 
  • Tujuannya: mengecoh atau menguji kemampuan mitigasi mereka, atau sebagai bagian dari serangan reputasi. 
  1. Ritel

E-commerce dan toko online terus menjadi sasaran DDoS.

  • Waktu penjualan tinggi (seperti saat diskon besar) sering menjadi momen favorit penyerang.
  • Serangan bisa menyebabkan kerugian langsung dalam penjualan dan reputasi.
  1. Manufaktur, Teknologi & Rekayasa

Lonjakan besar menunjukkan pergeseran target.

  • Industri ini menjadi semakin terkoneksi dengan teknologi digital (IoT, smart factory).
  • Serangan bisa berdampak pada rantai pasok dan produksi.
  1. Penerbangan, Dirgantara & Maskapai
  • Serangan DDoS terhadap sektor ini bisa berdampak besar pada penjadwalan penerbangan, sistem reservasi, dan operasi logistik.
  • Ancaman terhadap sektor ini membawa risiko sistemik terhadap mobilitas global.

Apa Implikasi Strategis yang harus dilakukan ?

DDoS Q1 2025

Berikut adalah implikasi strategis dari temuan dalam Laporan Ancaman DDoS Q1 2025—baik bagi perusahaan, instansi pemerintah, maupun ekosistem keamanan digital secara luas:

  1. Menerapkan proteksi DDoS terintegrasi dari Layer 3 hingga Layer 7. 
  2. Mempersiapkan rencana respons insiden yang menyeluruh. 
  3. Melakukan simulasi serangan secara berkala untuk melatih kesiapan tim teknis dan komunikasi krisis. 
  4. Bangun arsitektur keamanan berbasis Zero Trust. 
  5. Gunakan proteksi DDoS berbasis AI dan behavioral analysis. 
  6. Aktifkan mitigasi otomatis real-time, bukan manual response. 

Kesimpulan

Sektor yang paling terdampak oleh serangan DDoS di Q1 2025 adalah yang memiliki:

  1. Ketergantungan tinggi terhadap layanan real-time dan online
  2. Potensi keuntungan besar dari gangguan (sehingga rawan pemerasan). 
  3. Reputasi digital yang mudah rusak jika terjadi downtime. 

Jika Anda adalah bagian dari sektor-sektor tersebut, mitigasi DDoS bukan lagi pilihan—tetapi keharusan operasional.

“Bukan soal apakah Anda akan diserang. Tapi kapan, dan apakah Anda siap untuk tetap beroperasi saat itu terjadi.”

Industri yang terdampak

Keamanan siber tidak bisa dibeli setelah insiden terjadi.Organisasi perlu proaktif, adaptif, dan terintegrasi dalam strategi keamanan digitalnya— mulai sekarang.

Pengalaman Luar Biasa menanti Anda!

Tertarik dengan layanan kami? Silahkan kontak kami! Tim kami akan segera menghubungi anda dan menyediakan solusi yang optimal untuk setiap kebutuhan anda

Kontak kami